Ujian
Nasional atau UN sering di sebut-sebut sebagai momok paling mengerikan
dalam dunia persiswa'an bahkan lebih mengerikan dari pada guru matematik
yang super killer dan lebih merobek hati dari perkataan guru BK yang
bermuka datar. Sehingga para siswa dengan sangat mudah terpengaruh oleh
pembodohan-pembodohan yang berseliweran di sekitarnya, setiap tahun
masyarakat selalu di pertontonkan dengan banyaknya tekanan mental oleh
siswa peserta UN sehingga para guru dan wali murid selalu menjejali para
siswa dengan so'al-so'al yang intens demi mengejar kelulusan.
Fenomena UN sering kali di jadikan ajangkumpul kebo mencari
keuntungan oleh sebagian oknum tak bertanggung jawab, Di kabarkan Forum
Rakyat Peduli Pendidikan Sukabumi yang di singkat FRPPS menemukan
indikasi praktek penjual belian kunci jawaban yang di patok dengan harga
Rp.5 juta samapai dengan RP. 15 juta dan kunci jawaban disebarkan
melalui mms sms.
Tak cukup samapai di situ kekhawatiran guru dan murid kadang juga sangat berlebihan seperti
Fenomena UN sering kali di jadikan ajang
Tak cukup samapai di situ kekhawatiran guru dan murid kadang juga sangat berlebihan seperti
Para
siswa SDN Pagedegan II Pasar Kamis saat melakukan berdoa bersama di
Taman Makam Pahlawan Kota Tangerang, Banten, Kamis 10 November 2011
(Media Indonesia).
Tak hanya kekhawatiran yang terjadi di saat fenomena UN berlangsung, keApatis'an dari seorang guru juga terlihat seperti
Pengawas
yang seharusnya tidak diperkenankan membawa handphone malah asyik
BBM'an di ruang ujian. Saat seorang siswa menyinggung sang pengawas,
sang pengawas hanya bilang “Harap tenang, anak-anak!” lalu melanjutkan
kegiatannya lagi.
Indonesia ohh Indonesia, apakah kebutaan dan ketidak pedulian masyarakat akanmu ini akan terus berlanjut??
0 komentar:
Posting Komentar