Sejak SD ia sudah mengenal komposisi Queen, Rod Stewart, The Police,
Rolling Stones, dan John Denver. Berawal waktu di SMA 2 Surabaya,
bersama Wawan Juniarso, dramer Dewa pertama dan Piyu (gitaris PADI)
membentuk Outsider Band.Kemudian ia direkrut Los Angels Band, cikal
bakal Boomerang.
Dengan bandnya ini ia mulai mengenal personel Down Beat yang terdiri
atas Dhani, Erwin, dan Andra. Merasa cocok dengan mereka Ari mulai
berteman dan ngeband bareng. Tak lama Down Beat yang beraliran jazz
memutuskan untuk menghidupkan kembali Dewa dan ngerock lagi. Dhani pun
memanggil Wawan kembali dan kali ini nama Dewa berubah menjadi Dewa 19.
Melalui perjuangan yang panjang akhirnya Dewa 19 berhasil masuk dapur
rekaman dan berhasil mengantongi penghargaan sebagai ‘Pendatang Baru
Terbaik’ dan ‘Album Terlaris’ versi BASF Award 1993 lewat hit Kangen.
Ia mulai banyak melakukan show di berbagai daerah, sehingga kegiatan
sekolahnya hampir terbengkalai dan memperoleh ranking terakhir. Tapi ia
masih bisa diterima di Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga Surabaya.
Makin hari nama Dewa 19 makin populer dan digandrungi banyak anak muda.
Hampir setiap album yang dikeluarkan berhasil terjual ratusan ribu kopi,
terutama album Pandawa Lima. Namun sayangnya konflik yang kerap hinggap
makin menjadi sejak album ini dirilis. Apalagi sejak album ketiga Ari
mulai ‘bersahabat’ dengan drug. Dhani tak bisa lagi mentolerir kebiasaan
Ari ini, sebab ‘kegiatan’ Ari itu menghambat pembuatan album Bintang
Lima.
Persoalan-persoalan pun kembali muncul, mulai dari dipecatnya Wong
Aksan, dikeluarkannya Erwin sampai posisi Ari digantikan oleh Once.Di
tengah kemelut itu album The Best of Dewa 19 yang dirilis di penghujung
tahun 1999. Dan sukses. Lewat dua single Elang dan Persembahan Dari
Surga Dewa 19 kembali berkibar, meski tanpa sepotong promosi apapun.
Melihat kenyataan itu pihak label lantas mengeluarkan pernyataan bahwa
Dewa 19 tidak bubar hanya divakumkan sementara tanpa batas waktu.
Sementara itu Dhani mulai mengibarkan ‘New’ Dewa dengan vokalis Once
dan telah menyelesaikan album Bintang Lima. Ari juga ikut menjadi
backing vokal untuk lagu Roman Picisan dalam album Bintang Lima.
Setelah agak lama menghilang dari peredaran, akhirnya Ari muncul
kembali di Blantika musik Indonesia dengan , tampil duet bersama Melly
Goeslaw untuk mendendangkan lagu "Jika" yang terdapat dalam album solo
Melly. Lagu ini berhasil menduduki peringkat pertama hampir diseluruh
tangga-tangga lagu di Indonesia. Meninjau duetnya dengan Melly terbukti
Ari bisa eksis tanpa Dewa. Bukan tidak mungkin kesuksesan itu akan
terulang pada album solonya.
Setelah akhirnya dirinya resmi keluar dari Dewa, Ari mulai
berkonsentrasi untuk menggarap solo Album yang telah dia persiapkan
sejak tahun 1997. Namun ada sedikit permasalahan antara Ari dan produser
hingga pengedaran album tersebut tersendat-sendat. Setelah melalui
proses yang panjang akhirnya pada tanggal 8 Agustus 2001 Ari menggebrak
penggemarnya dengan album solonya yang berjudul ungkapan perasaannya,
yaitu album yang diberinya title "Sendiri Dulu". Di album pertamanya itu
Ari giat menekuni pembuatan video klip perdana untuk lagu Misteri
Ilahi. Tentu saja klip ini akan menjadi bagian dari kembalinya Ari ke
blantika musik Indonesia setelah sekian lama menghilang. Hebatnya dalam
penjualan album itu, dalam waktu dua minggu sudah mencapai angka 100
ribu kopi. Dan selama hampir 6 Bulan Album "Sendiri Dulu" berhasil
menerobos ke angka penjualan 500 Ribu kopi.
Tentu saja angka tersebut sangat fantastis bagi seorang penyanyi solo. Hal ini semakin menguatkan Ari untuk menjejakkan langkahnya sebagai penyanyi solo dan berhasil lepas dari bayang-bayang Dewa.
Bersama album ini Ari membawa obsesinya untuk menjadi penyanyi yang baik, profesional, dan legendaris. ”Terus terang di album ini aku dan Aquarius jualan suaraku. Soalnya musik dan lagunya nggak terlalu rumit,” katanya. Di album ini ia dibantu oleh Bebi Romeo, Erwin Dewa, Andra, Bimo, Bongky, Anto Hoed, Denny Chasmala, Andi Rianto, dll.
Tentu saja angka tersebut sangat fantastis bagi seorang penyanyi solo. Hal ini semakin menguatkan Ari untuk menjejakkan langkahnya sebagai penyanyi solo dan berhasil lepas dari bayang-bayang Dewa.
Bersama album ini Ari membawa obsesinya untuk menjadi penyanyi yang baik, profesional, dan legendaris. ”Terus terang di album ini aku dan Aquarius jualan suaraku. Soalnya musik dan lagunya nggak terlalu rumit,” katanya. Di album ini ia dibantu oleh Bebi Romeo, Erwin Dewa, Andra, Bimo, Bongky, Anto Hoed, Denny Chasmala, Andi Rianto, dll.
BERBEKAL kesuksesan yang diraih dalam album solo pertamanya, Ari
Lasso kembali mengeluarkan Album keduanya yang diberi judul
"Keseimbangan" pada tanggal 15 Februari 2003. Sementara tema yang
diangkat oleh Ari masih seputar masalah yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari dan Cinta. Namun Ari ingin memberikan sedikit perbedaan
dalam album "Keseimbangan" ini. Jika album pertamanya menyuguhkan nuansa
pop, kali ini di album keduanya nuansa yang diberikan bukan sekadar
nuansa pop, tapi nuansa Rock juga terasa di album ini. Agar lebih
inovatif dan tidak terlalu ringan. Biar pendengar juga mendapat sebuah
nuansa baru dari karakter vokalnya yang khas itu. Ari juga berhasil
menggandeng musisi-musisi hebat seperti Ahmad Dhani, Piyu (Padi), Andra
(Dewa), Bebi Romeo, Ricky FM, Marshal (Dr. PM) dll, untuk membantunya
dalam Album ini. Album kedua ini juga laku keras dipasaran. Dengan
single pertamanya "Rahasia Perempuan" dalam beberapa minggu saja sudah
meraih angka penjualan ratusan ribu keping, Hal tersebut semakin
menguatkan jalan Ari Lasso untuk menjadi seorang penyanyi solo yang
terbaik di negeri ini.